Senin, 23 Juli 2012

Asal usul persebaran manusia diindonesia

BAB III. ASAL USUL DAN  PERSEBARAN  MANUSIA  DI KEPULAUAN  INDONESIA
A. PENDAPAT PARA AHLI MENGENAI ASAL USUL MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA
1. Prof. Dr. H. Kern dengan Teori Imigrasi menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia (Campa, Kochin China dan Kamboja ). Hal ini didukung oleh adanya perbandingan bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia yang akar bahasanya adalah bahasa Austronesia.
2. Van Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Pendapat ini didkukung oleh adanya artefak-artefak yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang ada di daratan Asia.
3. Moh. Yamin, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia. Image Detail
Dia melihat bahwa banyak penemuan artefak maupun fosil tertua di Indonesia dalam jumlah yang besar.
4. Drs. Moh Ali, mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan.
5. NJ. Krom, berpendapat bahwa asal usul bangsa Indoensia berasal dari daerah Cina Tengah.
6. Dr. Brandes, mengatakan bahwa bangsa yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang terbentang dari sebelah Utara Formosa, sebelah Barat Madagaskar, sebelah Selatan Pulau Jawa- Bali, sebelah Timursampai tepi Barat Amerika melalui perbandingan bahasa.
7. Pendapat beberapa ahli, mengatakan bahwa masyarakat yang menempati wilayah wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu. Nenek moyang bangsa Indonesia datang melalui dua gelombang yaitu :
a. Proto Melayu (Melayu Tua), merupakan orang Austronesia yang pertamakali datang ke Indonesia sekitar tahun 1500 SM melalui jalur Barat ( Malaysia-Sumatera ) dan jalur Timur ( Philipina- Sulawesi ) dengan membawa kebudayaan kapak persegi  (Jalur Barat) dan kapak lonjong (jalur Timur) Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Proto Melayu adalah : Suku Dayak, Toraja, Batak, Papua dsb.
b. Deutro Melayu ( Melayu Muda ), masuk ke wilyah Indonesia sekitar 400-300 SM melalui jalur Barat, dengan membawa kebudayaan Logam, seperti : Nekara ( Moko ), Kapak corong, juga mengembangkan kebudayaan Megalitik. Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Deutro Melayu adalah : Jawa, Melayu dan Bugis.
B. PERKEMBANGAN KEHIDUPAN DAN HASIL BUDAYA MANUSIA PURBA DI INDONESIA
1. Jenis Manusia Purba di Indonesia
a. Meganthropus Palaeojavanicus
Merupakan jenis manusia besar tertua di Pulau Jawa. Ditemukan di daerah Sangiran pada tahun 1941 oleh Von Koenigswald. Hasil temuannya berupa rahang atas dan bawah.
b. Pithecanthropus
    1). Mojokertensis ( Robustus )
    2). Erectus
c. Homo Sapiens
    1). Homo Soloensis
    2). Homo Wajakensis.
2. Hasil Budaya manusia purba                                            Pithecantropus
a. Kebudayaan Material ( Kebendaan )
Berupa alat-alat yang dapat membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hasil kebudayaan mereka pada masa berburu dan mengumpulkan makanan seperti : Kapak genggam, alat serpih dan alat tulang/tanduk. Sedangkan pada masa bercocok tanam berupa Kapak genggam Sumatra ( Pabble), Kapak Pendek (Bache Courte), flakes, dsb. Dan pada masa Perundagian berupa alat-alat dari logam seperti : Kapak corong (Kapak sepatu), Nekara, Bejana Perunggu, perhiasan dan manik-manik dari perunggu.                                              Gambar Nekara
b. Kebudayaan Immaterial ( Rohani )
Image DetailMunculnya sistem kepercayaan dalam kehidupan manusia berlangsung sejak masa berburu dan mengumpulkan makanan melalui penemuan penghormatan terakhir pada orang yang sudah meninggal, kemudian berubah menjadi pemujaan terhadap roh-roh leluhur pada masa bercocok tanam (Animisme dan dinamisme), terlihat dengan adanya hasil kebudayaan megalitik. Dalam perkembangan selanjutnya manusia menyadari dan merasakan adanya kekuatan yang maha besar di luar diri manusia yaitu kekuatan Tuhan( Monoisme).

Peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban indonesia

BAB II. PERADABAN AWAL  MASYARAKAT DI  DUNIA YANG BERPENGARUH TERHADAP  PERADABAN   INDONESIA
1. PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS.
Berdasarkan hasil penggalian yang dilakukan oleh RD Bannerji dan Sir Jhon Marshall tahun 1922 di kota Mohenjodaro dan Harappa ditemukan antara lain:
1. Dua buah patung yang coraknya berbeda yaitu :
     a· Patung laki-laki sebatas dada
     b. Patung seorang penari
2. Terdapat bekas bangunan rumah bertingkat yang sudah beberapa kali mengalami kehancuran ( 6 – 7 lapis)
3. Ditemukan meterai yang berfungsi sebagai hiasan keagamaan dan dianggap mempunyai kesaktian
4. Ditemukan patung Dewi Ibu / Dewi Kesuburan
5. Bangsa yang mendiami daerah tersebut adalah suku DRAVIDA yang pada tahun 1500 SM diserbu oleh suku bangsa ARYA ( Indo German ) sehingga suku asli terdesak ke Selatan yaitu dataran tinggi Dekhan
6. Mengenal ajaran Karma Samsara
2. PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING ( HOANGHO )
Kepercayaan masyarakatnya adalah Polytheisme ( Percaya pada banyak Dewa) seperti : Dewa Angin, Dewa Hujan, Dewa Langit, dewa Bumi, Dewa sungai dsb. Kehidupan masyarakatnya bercocok tanam dengan memanfaatkan aliran sungai Kuning seperti ; gandum, padi, jagung, Teh dan kedelai. Karena daerahnya yang subur menjadi pusat perhatian bangsa Asia Tengah ( Mongol ) sehingga berlaku hukum tantangan dan jawaban. Tantangannya yaitu : Bangsa-bangsa ganas di asia Tengah selalu memusatkan perhatiannya pada lembah sungai Kuning yang subur. Jawabannya : Karena serangan yang terus menerus maka kaisar China membangun tembok besar ( The Great Wall Of china ) panjangnya : 2000 mil, Lebar : 5 meter, dan tingginya : 11 meter.
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou hubungan antara daerah satu sama lain belum lancer sehingga tugas pengawasan di daerah diserahkan pada para bangsawan rendahan ( Vazal ). Untuk membalas kebaikan mereka maka kaisar memberikan pinjaman tanah yang pada akhirnya melahirkan system Feodal. Selain itu terdapat ajaran filsafat Kong Hu Chu yang pada prinsipnya adalah pembinaan kehidupan yang selaras dengan alam, keluarga dan leluhur. Ajaran ini lahir karena terjadi pertentangan antara para vazal dan manusia terlena dengan urusan keduaniaan. Juga lahir ajaran Taoisme oleh Laotze yang mengatakan bahwa ada kekuatan gaib yang mengatur keadilan dan ketertiban di alam semesta yang disebut TAO. Keadilan dan ketenteraman akan tercapai apabila orang akan tunduk pada ajaran TAO.
3. PERADABAN LEMBAH SUNGAI TIGRIS DAN EUFRAT
( MESOPOTAMIA )
Wilayahnya sangat subur karena diapit oleh dua sungai besar yaitu Tigris dan Eufrat. Mata pencaharian penduduknay adalah pertanian ( Enjelai dan jewawut ), Peternakan ( domba, lembu dsb ) dan perdagangan ( antara Laut tengah, India, Asia Tengah, Teluk Persia dan laut Merah ).
Kepercayaan masyarakatnya Polytheisme, seperti : Dewa Air ( Enki ), Dewa langit ( Anu ), Dewa Bumi ( Enlil ), dewa Api dan dewa Kesuburan ( Marduk ). Khusus untuk dewa Marduk dibuatkan patung wanita yang menggambarkan dewi kesuburan dan dibuatkan Ziggurat (bangunan dari tanah liat yang dibangun di atas gundukan tanah ). Dalam bidang lain mereka mengenal :
· Tulisan Paku pada lempengan batu tentang UU Hammurabbi yang berisi 280 pasal · Dalam bidang astronomi mengenal khatulistiwa dibagi menjadi 3600 mengenal bintang dan planit ·
. Mengenal system kalender berdasarkan perhitungan bulan
· Mengenal pembagian waktu ( jam, menit, detik ) dan menghitung dengan satuan 60-an ( sixagesimal ). Bangsa yang mendiami daerah ini adalah bangsa Sumeria lalu di kalahkan oleh suku Amoria dari Indo German dan mendirikan kerajaan Babylonia I dengan raja Hammurabbi. Tahun 750 SM dikalahkan oleh bangsa Assyria dengan raja Ashurbanipal. Tahun 612 SM bangsa Assyria dikalahkan oleh bangsa Kaldea yang membangun kerajaan Babylonia II dengan raja Nebukadnezar. Tahun 536 SM menjadi rebutan bangsa Media dan Persia yang dimenangkan oleh Persia. Persia memerintah di atas wilayah Mesopotamia yang subur dengan raja I R Cyrus ( 550 SM ) dilanjutkan oleh Darius Agung 521-485 SM ).
4. PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL
Corak kehidupan masyarakatnya agraris dengan hasil utamanya adalah gandum dan kapas. Kepercayaan masyarakatnya adalah Polytheisme seperti Dewa RA ( matahari ), dewa Bulan ( Amon ) lalu disatukan menjadi dewa AMON RA. Untuk memuja dewa ini dibuatkan Obelisk ( Tugu batu runcing berbentuk segitiga yang dihiasi dengan tulisan gambar ) juga percaya pada dewa Thot ( pengetahuan ), dewa Anubis( kematian ), Osiris ( pengadilan ), Issis ( dewa Sungai Nil ), Dewa Apis berbentuk sapi, Dewa Ibis berbentuk burung. Mereka juga percaya pada roh-roh leluhur yang akan mengubah bentuk pemakaman menjadi pengawetan mayat ( MUMMIA ) yang disimpan dalam Pyramida. Dalam Pyramida terdapat patung singa berkepala manusia ( Sphinx ). Dalam bidang lain , selain pengawetan mayat juga mengenal penguburan mayat dengan cara jongkok, mengenal tulisan gambar, mengenal ilmu perbintangan dan system kalender. Dalam bidang pemerintahan dipimpin oleh Fir’aun ( Pharaos ) yang dipuja sebagai Tuhan. Rakyat harus taat dalam membayar pajak dan wajib kerja untuk pengabdian terhadap Fir’aun. Namun pada akhirnya Fir’aun dianggap sebagai manusia biasa dan kepercayaan mereka monotheisme dengan dewa Matahari sebagai dewa yang tunggal.
5. PERADABAN BACSON – HOABINH
Hasil Kebudayaan Bacson Hoabinh ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara. Menurut CF Gorman bahwa penemuan alat darii batu banyak ditemukan di Vietnam bagian Utara yaitu di daerah Bacson pegunungan Hoabinh. Juga ditemukan alat serpih, batu giling dari berbagai ukuran, sedangkan di gua Xom Trai ditemukan alat dari batu yang sudah diasah pada sisi yang tajam. Di Indonesia alat-alat batu dari kebudayaan Bacson Hoabinh banyak ditemukan di Sumatera ( Lhokseumawe dan Medan ), Jawa Tengah ( Lembah Bengawan Solo ), Sulawesi Selatan ( Cabbenge ), Semenanjung Minahasa, Flores Maluku Utara dsb.
F . KEBUDAYAAN DONGSON
Kebudayaan ini berasal dari Vietnam Utara, hasil kebudayaannya adalah alat-alat dari logam ( jenis Perunggu ), misalnya Nekara buatan Indonesia tapi bergaya Dongson (Nekara jenis Heger I memiliki banyak kesamaan dengan Nekara yang paling bagus dan paling tua dii Vietnam). Sementara itu hasil kebudayaan yang banyak ditemukan didaerah Dongson berupa alat-alat rumah tangga, miniatur nekara, genta, kapak corong, cangkul bercorong, mata panah dan mata tombak bertangkai/bercorong.

Kehidupan awal masyarakat indonesia

BAB I.   KEHIDUPAN  AWAL  MASYARAKAT  INDONESIA
1. TEORI KEHIDUPAN AWAL
Menurut Ilmu Falak terjadinya bumi telah berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu dan terbagi atas beberapa jaman antara lain :
1. Jaman Arkaikum / Azoikum Pada jaman ini keadaan bumi masih sangat panas dan belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Jaman Palaeozoikum / Primer Pada masa ini sudah ada kehidupan yang ditandai dengan munculnya binatang kecil, amphibi dan reptil.
3. Jaman Mesosoikum Pada masa ini muncul binatang reptil besar seperti Dinosaurus, Atlantosaurus dsb.
4. Jaman Neozoikum / Kainozoikum atau disebut juga jaman hidup baru. Jaman ini terbagi atas dua bagian yaitu :
a. Jaman Tersier Pada jaman ini binatang reptil sudah mulai lenyap dan berkembang binatang menyusui.
b. Jaman Kuarter, terbagi atas dua yaitu : 1) Jaman Dilluvium/jaman Es/Interglasial. Pada masa ini Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara tertutup oleh es yang sangat luas. Bagian Barat Indonesia menyatu dengan Asia sedangkan bagian Timur menyatu dengan Australia. 2) Jaman Alluvium / Holosen Pada jaman inilah berkembangnya kehidupan manusia jenis Homo Sapiens seperti manusia sekarang ini.
2. KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA DAN KEPERCAYAAN MANUSIA PURBA INDONESIA
1. MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN
a. Kehidupan Sosial ·
Mereka telah berkelompok antara 10 – 15 orang · Selalu berpindah-pindah · Mengenal system pembagian tugas
b. Kehidupan ekonomi ·
Berburu · Bergantung pada alam
c. Kehidupan Budaya ·
Pendukung kehidupan pada masa ini adalah jenis manusia Pithecanthropus, Meganthropus dan Homo dengan kebudayaan Palaeolitik. · Hasil kebudayaannya berupa : Kapak genggam / kapak perimbas, alat serpih dan alat tulang / tanduk.
d. Kepercayaan ·
Mereka telah mengenal penguburan mayat.
2. Masa bercocok tanam
a. Kehidupan Sosial ·
Sudah menetap · Bergotongroyong · Mengangkat kepala suku
b. Kehidupan ekonomi ·
Bercocok tanam · Beternak · Perdagangan barter
c. Kehidupan Budaya ·
Pendukung kehidupan pada masa ini adalah jenis manusia Ras Mongoloid dan Austro melanesoid · Hasil kebudayaannya berupa : Beliung persegi (untuk upacara), Kapak Lonjong (untuk bercocok tanam), mata panah, gerabah dan perhiasan. Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur peti batu, Punden berundak, waruga dan Arca
d. Kepercayaan
Pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang / leluhur yang ditandai dengan peninggalan kebudayaan Megalitik seperti : Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Kubur peti batu, Punden berundak, waruga dan Arca.
3. Masa teknologi / perundagian
a. Kehidupan Sosial ·
Mengenal pembagian kerja · Telah berhubungan dengan dunia luar
b. Kehidupan ekonomi ·
Berdagang barang-barang magis · Bertani
c. Kehidupan Budaya ·
Pendukung kehidupan pada masa ini adalah jenis manusia Proto dan Deutro Melayu. · Hasil kebudayaannya berupa : Nekara Perunggu, Bejana Perunggu, Ujung Tombak, Kapak Perunggu, Gelang-gelang / manik-manik perunggu dan Arca Perunggu d. Kepercayaan · Mereka telah mengenal penguburan mayat dengan membawa bekal · Kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang, Animisme, dinamisme dan Monoisme.

Tradisi sejarah masyarakat indonesia

BAB  III. TRADISI SEJARAH  MASYARAKAT INDONESIA
MASA PRAAKSARA DAN MASA AKSARA
A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA
1. CARA MASYARAKAT MEWARISKAN MASA LALUNYA
Dua cara untuk mewariskan masa lalu pada masyarakat yang belum mengenal tulisan ( Pra aksara ) yaitu :
a. Melalui keluarga
Keluarga memiliki peranan yang penting dalam proses pewarisan budaya masa lalu karena kesempatan berinteraksi dalam keluarga lebih besar sehingga memudahkan orang tua menanamkan ide-ide dan menyampaikan informasi mengenai tatacara berprilaku dan adat istiadat serta kebiasaan keluarga yang benar pada anak.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat yang belum mengenal tulisan mewariskan masa lalunya melalui beberapa cara berikut :
1) Tradisi dan adat istiadat yang mengatur perilaku dan hubungan antarindividu
2) Nasihat para leluhur yang dilestarikan melalui ingatan kolektif anggota masyarakat
3) Peranan orang yang dituakan atau pemimpin kelompok
4) Membuat suatu peringatan melalui lukisan, perkakas hidup, dan bangunan tugu atau makam untuk memuja arwah nenek moyang
5) Melalui kepercayaan yang menyangkut kepercayaan terhadap roh-roh serta arwah nenek moyang.
2. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN
Antara lain :
  • Sistem kepercayaan
  • Sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial
  • Sistem mata pencaharian
  • Sistem peralatan dan perlengkapan hidup ( teknologi )
  • Sistem Bahasa
  • Sistem kesenian
  • Ilmu Pengetahuan
3. JEJAK SEJARAH INDONESIA SEBELUM MENGENAL TULISAN
Macamnya antara lain :
a. Folklore
Folklore merupakan adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun dan tidak dibukukan.
Macam-macam Folklore ( Menurut Jan Harold Brunvad) :
  • Folklore Lisan, contohnya :  bahasa rakyat, teka-teki, puisi, cerita rakyat, Nyanyian rakyat.
  • Folklore bukan lisan, contohnya Arsitektur rakyat, kerajinan tangan, pakaian, obat-obatan tradisional, perhiasan dsb.
  • Folkore sebagian Lisan, contohnya  Permainan rakyat, teater rakyat, makanan rakyat, tarian rakyat, dll
Contohnya tayangan dibawah ini :
Ciri-ciri Folklore adalah :
1) Merupakan adat istadat dan verita rakyat yang diwariskan secara turun temurun tetapi tidak dibukukan
2) Diciptakan, disebarkan dan diwariskan secara lisan dari satu generasi ke generasi lainnya
3) Bersifat tardisional yang tersebar di wilayah tertentu dalam bentuk relatif tetap dan disebarkan di antara kelompok tertentu dalam waktu yang cukup lama
4) Menjadi milik bersama dari kelompok tertentu karena pencipta pertamanya sudah tidak diketahui (anonim) sehingga setiap anggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya
5) Mempunyai kegunaan dalam kehidupan masyarakat yaitu sebagai alat pendidik, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan yang terpendam
6) Terdiri dari banyak versi, mengandung pesan moral, dan mempunyai bentuk/pola
7) Bersifat pralogis, lugu dan polos
( Sumber : Sejarah untuk kelas X SMA dan MA, Tiga Serangkai, Surakarta)
b. Mitologi
Ilmu Kesusasteraan tentang dongeng kehidupan para dewa dan mahluk halus dalam suatu kebudayaan juga menceritakan tentang asal usul alam semesta, manusia dan bangsa yang diungkap secara ghaib.
c. Legenda
Merupakan cerita rakyat pada masa lampau yang masih memiliki hubungan dengan peristiwa sejarah.
Ciri-ciri legenda adalah :
  1. Bersifat sekuler atau keduniawian
  2. Ditokohi oleh manusia biasa. Namun ada kalanya manusia tersebut memiliki sifat luar biasa dan seringkali dibantu makhluk-makhluk gaib
  3. Dianggap sebagai sejarah kolektif atau folk history
  4. Diwariskan secara turun temurn
Menurut Jan Harold Brunvad, Legenda dibagi menadi 4 ( empat ) yaitu :
1. Legenda keagamaan ( Religious Legend)
legenda yang memuat kisah-kisah keagamaan, misalnya kisah orang-orang suci ( hagiografi ).
Contoh : Kisah Wali Songo
2. Legenda alam ghaib
memuat kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang. Fungsinya untuk meneguhkan kebenaran takhayul atau kepercayaan rakyat.
Contoh : Legenda penguasa pantai selatan Nyai Roro Kidul
3. Legenda daerah setempat
legenda yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk topografi atau bentuk permukaan suatu daerah.
Contoh : legenda asal mula kota Surabaya ( dari kata Suro : hiu, Boyo : buaya)
4. Legenda perseorangan
cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap oleh pengarang ceritanya benar-benar pernah terjadi.
Contoh : Legenda si Pitung ( Betawi )
d. Upacara
Merupakan rangkaian kegiatan yang terikat oleh aturan tertentu berdasarkan adat istiadat dan agama ( kepercayaan ).
e. Lagu daerah
Merupakan lagu yang menggunakan bahasa daerah.
B. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA AKSARA
1. PERKEMBANGAN SEJARAH INDONESIA SETELAH MENGENAL TULISAN
a. Bidang politik ( Pemerintahan )
Image Detail
Sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha sistem pemerintahan di Indonesia di pegang oleh kepala suku yang memerintah kelompok sukunya. Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha maka pemerintahan kepala suku diubah menjadi pemerintahan yang berbentuk kerajaan yang dipegang oleh raja secara turun temurun.
b. Bidang sosial
Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah hidup teratur yang ditandai dengan kehidupan gotong royong.
c. Bidang Budaya
Sebelum orang-orang India datang ke Indonesia, masyarakat kita telah memiliki dasar kehidupan sendiri yang cukup tinggi ( kebudayaan asli ) dan terus berkembang secara terus menerus. Setelah masuknya kebudayaan Hindu-Budha maka terjadilah perkembangan kebudayaan Indonesia seperti :
1. Tulisan Pallawa dan bahasa Sanskerta Image Detail
2. Seni bangunan
3. Seni Rupa/lukis
4. Seni sastra
5. Kalender
                                                                                                           Tulisan Pallawa
d. Bidang Keagamaan
Kepercayaan asli bangsa kita yaitu pemujaan terhadap Roh-roh leluhur/nenek moyang ( Animisme ) dan benda-benda ( Dinamisme ). Setelah masuknya orang-orang India yang membawa kebudayaan Hindu dan Budha maka masyarakat kitapun mengenal agama tersebut tanpa menghilangkan kebudayaan aslinya.
2. REKAMAN TERTULIS DALAM TRADISI SEJARAH
a. Prasasti
 
Merupakan rekaman tertulis yang menceritakan masa lampau yang pembuatannya berdasarkan perintah raja.
b. Kitab
Merupakan karya sastra para pujangga yang dijadikan petunjuk untuk menyingkap sebuah peristiwa sejarah yang muncul pada jaman Hindu Budha maupun Islam.
c. Dokumen
Merupakan surat berharga yang ditulis atau dicetak sehingga dapat dipakai untuk sebuah bukti atau keterangan.
3. PERKEMBANGAN PENULISAN SEJARAH DI INDONESIA
a. Masa Hindu – Budha dan Islam
Penulisan sejarah pada masa ini bersifat istana sentris yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja. Tujuannya agar generasi penerus mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting pada masa itu.
b. Masa Kolonial
Penulisan sejarah pada masa ini bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia dengan menyatakan bahwa status sosial mereka lebih tinggi dan setiap perlawanan rakyat Indonesia terhadap mereka dianggap sebagai pemberontak.
c. Masa pergerakan Nasional
Penulisan sejarah Pada masa ini bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah
d. Masa Kemerdekaan
Penulisan pada masa ini berorientasi pada masa depan bangsa dan Negara Indonesia yang telah berhasil memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Dasar-dasar penelitian sejarah

BAB II.  DASAR-DASAR  PENELITIAN  SEJARAH
Image Detail
Tahapan dalam penelitian sejarah adalah sebagai berikut :
1. Heuristik/ pengumpulan sumber
Image DetailMerupakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya mencari dan menemukan data-data mentah yang sesuai dengan tujuan dari penelitian. Heuristik berasal dari kata Yunani heuriskein yang berarti menemukan. Untuk melacak sumber sejarah, seorang sejarawan dapat mengumpulkan dokumen yang tersebar di perpustakaan atau instansi tertentu, mengunjungi situs sejarah, atau mewawancarai saksi sejarah.
2. Verifikasi / kritik sumber
Dalam hal ini, peneliti melakukan penyeleksian data yang ditemukannya melalui proses pengujian terhadap data-data tersebut, baik dari segi materi maupun isinya. Setelah data tersebut telah teruji kebenarannya maka akan dinilai apakah data-data tersebut relevan/sesuai dengan permasalahan yang hendak ditulis. Data yang telah teruji kebenarannya akan menjadi fakta sejarah. Kritik ada dua yaitu :
  1. Kritik Ekstern, dilakukan untuk menilai keaslian atau otentisitas bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber-sumber sejarah. Sebuah dokumen yang berfungsi sebagai sumber sejarah dianggap otentik atau asli jika benar-benar hasil karya atau benda peninggalan dari pemilik atau pembuatnya.Untuk menentukan apakah sumber sejarah tersebut asli, seorang sejarawan harus melakukan ujian dan tes terhadap sumber sejarah tersebut.
  2. Kritik Intern, adalah usaha untuk menentukan atau menyeleksi kredibilitas sumber-sumber sejarah yang telah terkumpul. Kritik intern mengacu pada kebenaran isi dari sumber-sumber sejarah.
3. Interpretasi
Adalah proses penafsiran dan merangkaikan unsur-unsur yang telah diperoleh dari tahap-tahap sebelumnya dengan tujuan untuk memperoleh kumpulan fakta yang memiliki arti dan menjadi dasar argumentasi/pendapat dari penulis sejarah. Interpretasi dalam sejarah ada dua macam yaitu :
Analisis
yaitu mengraikan sumber-sumber sejarah untuk memperoleh fakta. Analisis ditempuh untuk memperoleh penjelasan dari sumber sejarah yang tidak secara implisit membahas suatu peristiwa. Untuk melakukan analisis diperlukan pemikiran dan ketajaman untuk memperoleh sebuah kesimpulan.
Sintesis
yaitu menyatukan analisis-analisis dari sumber sejarah. Kadang-kadang ada perbedaan antara analisis dan sintesis. Namun antara keduanya merupakan kesatuan dari proses berfikir.
4. Historiografi/ penulisan sejarah
Yaitu proses penulisan sejarah yang bertolak dari fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya. Menurut Louis Gottschalk, historiografi adalah rekonstruksi yang imajinatif berdasarkan data yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah. Dalam menuliskan hasil penelitian, seorang sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk dirinya tapi juga untuk orang lain.
bagian-bagian dalam penulisan sejarah ada tiga yaitu :
1. Pengantar
2. Hasil Penelitian
3. Kesimpulan
SUMBER, BUKTI DAN FAKTA SEJARAH
1. SUMBER SEJARAH
Louis Gotschalk membagi sumber sejarah menjadi dua bagian yaitu:
  • Sumber Primer merupakan kesaksian dari seorang saksi dengan mata dan kepalanya sendiri.
  • Sumber Sekunder merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan saksi pandangan mata atau yang tidak melihat secara langsung kejadian tersebut.
Sementara itu Nugroho Notosusanto membagi sumber sejarah dalam 3 kategori yaitu :
a. Sumber Tertulis
merupakan sumber yang diperoleh dari peninggalan tertulis seperti : Prasasti, Babad, Kronik, Dokumen, Arsip, Naskah dan Rekaman
 
Naskah asli (otentik) Proklamasi
b. Sumber lisan
merupakan keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
c. Sumber benda
merupakan sumber yang diperoleh dari peninggalan purbakala seperti : candi, alat-alat, senjata, keraton, gua-gua dsb.

Candi sukuh
2. BUKTI SEJARAH
Merupakan segala peninggalan yang berkaitan dengan aktivitas manusia di masa lampau yang mungkin saja peninggalan itu masih dipergunakan oleh manusia pada masa kini. Contoh, istana kepresidenan dan teks proklamasi.
 
Istana Kepresidenan Bogor
Bukti sejarah ada 2 macam :
1. Bukti tertulis
memuat fakta-fakta sejarah secara jelas, mirip dengan sumber tertulis pada sumber sejarah. Bukti tertulis dapat berupa prasasti, naskah, atau babad
2. Bukti tidak tertulis
tidak berwujud konkret seerti benda. Meskipun demikian, bukti tidak tertulis mengandung unsur-unsur sejarah. Bukti tidak tertulis dapat berupa cerita atau tradisi.
3. FAKTA SEJARAH
Merupakan data sejarah yang sudah diverifikasi dan diinterpretasikan oleh sejarawan kemudian dijadikan dalil, argumentasi atau dasar pemikiran untuk menulis sejarah.
Fakta sejarah terdiri atas tiga macam:
1. Fakta Mental ( Mentifact)
yaitu fakta abstrak yang berupa keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat tertentu. Fakta mental meliputi ide, konsep, gagasan, ideologi, agama, dan inspirasi.
Contohnya : kepercayaan terhadap Nyai Roro Kidul. Fakta ini berada pada ranah mental yag kadang menjadi penggerak sejarah pada zamannya.
2. Fakta sosial ( Sociofact)
adalah fakta yang berkembang dalam kehidupan masyarakat pada zaman tertentu. Fakta sosial meliputi lembaga sosial, kelas sosial, pranata sosial, dan konflik sosial.
3. Fakta Benda
merupakan fakta yag berupa benda konkret. Benda-benda tersebut ditemukan melalui penggalian arkeologi, seperti tugu, candi, kubur batu, atau nekara.
PRINSIP-PRINSIP DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN
1. SUMBER BERITA DARI PELAKU SEJARAH
Pelaku sejarah merupakan tokoh yang secara langsung mengalami suatu peristiwa yang terjadi namun perlu diingat bahwa keterangan para pelaku kadang bersifat subyektif karena keterangan tersebut benar menurut pelaku sendiri.
2. SUMBER BERITA DARI SAKSI SEJARAH
Saksi sejarah merupakan orang yang pernah melihat atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa dan bukan pelaku sejarah.
3. TEMPAT PERISTIWA SEJARAH
Untuk menentukan tempat atau lokasi peristiwa yang terjadi pada masa lampau diperlukan penafsiran-penafsiran yang matang, misalnya menentukan pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit.
Image DetailImage Detail
     Ilustrasi Kerajaan Majapahit                  Peninggalan Majapahit
4. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERISTIWA SEJARAH
Image Detail
Latar belakang terjadinya suatu peristiwa menjadi penentu utama munculnya suatu peristiwa sejarah. Tanpa adanya latar belakang tidak mungkin terjadi peristiwa sejarah. Misalnya, terbunuhnya pangeran Frans Ferdinand oleh orang Serbia bernama Gabriel Principe menjadi latar belakang terjadinya Perang Dunia I.
5. PENGARUH DAN AKIBAT DARI PERISTIWA SEJARAH
Suatu peristiwa sejarah akan memberikan pengaruh dan akibat yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat jika peristiwa itu memang dicita-citakan oleh masyarakat yang bersangkutan, misalnya Proklamasi kemerdekaan Indonesia dan peristiwa jatuh bangunnnya kabinet di Indonesia.
JENIS-JENIS  SEJARAH
Sejarah dapat dibedakan menjadi beberaa jenis, antara lain berdasarkan geografis, lingkup waktu ( zaman ), tema, dan wilayah kajian.
A. Sejarah berdasarkan geografis antara lain :
  1. sejarah lokal
  2. sejarah nasional
  3. sejarah dunia
B. Sejarah berdasarkan lingkup waktu atau zaman antara lain :
  1. sejarah zaman klasik
  2. sejarah zaman pertengahan
  3. sejarah zaman modern
  4. sejarah kontemporer
C. Sejarah berdasarkan tema antara lain :
  1. sejarah politik
  2. sejarah sosial
  3. sejarah ekonomi
  4. sejarah kebudayaan
  5. sejarah mentalitas
  6. sejarah pendidikan
  7. sejarah intelektual
D. Sejarah berdasarkan wilayah kajian antara lain :
  1. sejarah Asia Tenggara
  2. sejarah Amerika
  3. sejarah Asia Selatan
  4. sejarah Asia Timur
  5. sejarah Eropa, dll
PERKEMBANGAN  HISTORIOGRAFI  DI  INDONESIA
Historiografi di Idonesia terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
1. Historiografi Tradisional
yaitu penulisan sejarah yang biasanya lebih mengedepankan unsur keturunan (genealogi), tetapi mempunyai kelemahan dalam struktur kronologi. umumnya berisi tentang kerajaan, kehidupan raja dan kerabatanya, bersifat melebih-lebihkan raja dan pengikutnya. Historiografi ini berkembang pada masa Hindu-Budha dan Islam. Adapun ciri-cirinya adalah :
  • merupakan refleksi/gambaran kultural
  • mengandung unsur mitos
  • alam dipercaya mempunyai kekuatan dalam jalannya sejarah
2. Historiografi Kolonial
adalah penulisan sejarah yang ditulis untuk kepentingan dan dengan cara pandang kolonial Belanda atau bersifat Eropasentris atau Nearlandosentris. Peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Belanda ditulis berdasarkan kepentingan Belanda. Historigrafi kolonial berisi kisah-kisah orang-orang Belanda di tanah jajahan ( Indonesia ) dan orang-orang pribumi yang memiliki peran mendukung kepentingan pemerintah kolonial.
Ciri-ciri historiografi kolonial adalah :
  • bersifat diskriminatif
  • menggunakan sumber-sumber Belanda
  • berisi tentang sejarah orang besar dan sejarah politik
  • merupakan sejarah orang Belanda di tanah Jajahan ( Indonesia )
  • menganggap bahwa Indonesi belum memiliki sejarah sendiri sebelum kedatangan orang-orang Belanda
3. Historiografi Nasional
adalah penulisan sejarah Indonesia yang dilakukan menurut kacamata bangsa Indonesia dengan tetap berpegang teguh pada aturan metode sejarah. Tokoh yang memelopori penulisan sejarah nasional Indonesia adalah Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo dengan menggunakan pendekatan konsep multidimensional, artinya suatu peristiwa sejarah ditlis dengan menggunakan pendekatan ilmu-ilmu sosial misalnya sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan ilmu ekonomi.
Ciri-ciri historiografi nasional adalah :
  • sumber yang digunakan tidak hanya babad, tetapi juga hikayat, berita cina dan sumber arkeologis
  • penulis adalah orang-orang akademisi yang kritis dalam bidang bahasa, kesusasteraan, dan kepurbakalaan
  • tidak hanya mengangkat sejarah orang-orang besar dan negara saja, tapi juga pada kemanusiaannya, yaitu kebudayaan
  • sumber tidak lagi hanya sumber arsip tapi juga sumber lokal
  • sudah mendapat komparasi/perbandingan sumber kolonial dan lokal

Pengertian Ruang Lingkup Sejarah

Materi Pokok

BAB I.  PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH
 
1. PENGERTIAN SEJARAH
Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Image DetailPenggunaan kata tersebut dalam konteks masa lalu mengacu pada pohon silsilah. Dalam hal ini arti sejarah itu hanya mengacu pada masalah asal usul atau keturunan seseorang. Kata Sejarah yang lebih dekat dengan pengertian, terkandung dalam bahasa Yunani yaitu Historia yang berarti Ilmu atau Orang pandai. Sedangkan dalam bahasa Inggris, History yaitu masa lampau umat manusia dan dalam bahasa Jerman, Geschichte yaitu sesuatu yang telah terjadi.
Beberapa definisi sejarah menurut para ahli :
1. JV. Briche, sejarah adalah : “ It is the record of what man has thought, said and done “.
2. Patrick Gardiner, mengatakan : “ History is the study of what human beings have done“.
3. Moh. Yamin, mengatakan bahwa : sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwayang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
4. Koentowidjojo : Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu tentang apa yang dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami manusia
5. Sartono Kartidirdjo : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau
Kesimpulan : Sejarah merupakan rangkaian peristiwa masa lampau yang menyangkut kehidupan manusia setelah mengenal tulisan, sedangkan Ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk manusia pada masa lampau setelah mengenal tulisan.
2. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU DAN SENI
Sejarah sebagai peristiwa( history as event) berarti bahwa kejadian itu pernah ada dan benar-benar terjadi serta bisa dibuktikan secara ilmiah. Sejarah sebagai peristiwa tidak mungkin terjadi lagi secara persis.
contoh:  peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945
Ciri-ciri sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut :
  1. ABADI ( Immortal )Karena sebuah peristiwa sejarah tidak berubah-ubah ataupun diubah. Oleh karena itu peristiwa tersebutakan dikenang sepanjang masa.
  2. UNIK ( Unique )Karena sebuah peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali dan tidak bisa diulang sama persis.
  3. PENTING ( Important)Karena peristiwa tersebut mempunyai arti penting bagi seseorang maupun kehidupan orang banyak.
APAKAH SEMUA PERISTIWA BISA DISEBUT SEJARAH ???
Sebuah peristiwa bisa disebut SEJARAH jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Berhubungan dengan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun kelompok
  • Memperhatikan dimensi ruang dan waktu ( kapan dan dimana)
  • Dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain, misal peristiwa ekonomi yang terjadi karena disebabkan oleh aspek politik, dll
  • Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut
  • Merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan
Sejarah sebagai kisah ( history as narrative), adalah peristiwa yang telah melalui tahap rekonstruksi sehingga terwujud dalam sebuah buku atau tulisan sejarah.
Contoh : buku sejarah yang dipakai siswa sekolah
Sejarah SMA dan MA Jilid 2 (KTSP)Sejarah SMA dan MA Jilid 2 (KTSP)
Untuk menuliskan kembali masa lampau, ilmu sejarah membutuhkan ilmu-ilmu bantu sebagai berikut :
  1. Paleografi : mempelajari teknik pembacaan naskah kuno
  2. Ikonografi : mempelajari teknik penafsiran makna arca
  3. Numismatik : mempelajari teknik penafsiran makna uang logam
  4. Bibliografi : mempelajari teknik penyusunan buku pustaka
  5. Epigrafi : mempelajari teknik penafsiran makna prasasti
  6. Genealogi : mempelajari teknik pembacaan silsilah
Sejarah sebagai ilmu ( history as science), karena sejarah memiliki syarat-syarat kelimuan. Menurut Kuntowidjojo, karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut : 
 Bersifat Empiris
Sejarah berasal dari pengalaman manusia. Tanpa ada pengalaman manusia, sejarah tidak akan pernah ada karena tidak ada yang terekam dalam dokumen.
Memiliki Objek
Objek penelitian dan kajian sejarah berupa perubahan atau perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu ( masa lampau ). Apa bedanya dengan ilmu yang lain ? Sejarah bersifat diakronis atau memanjang dalam waktu dan lebih menyempit dalam ruang. Sedangkan ilmu lain bersifat sinkronik atau melebar dan memanjang dalam ruang.
Memiliki Teori
Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa
Memiliki Metode
Metode sejarah adalah suatu sistem untuk menggarap sumber atau data sejarah, mulai dari penelitian sampai penulisan.
Mempunyai Generalisasi
Studi dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Dengan demikian, generalisasi merupakan suatu kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis.
Sejarah sebagai seni ( history as art ), berhubungan dengan cara merekonstruksi dan penulisan sejarah. Seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan/pengisahan suatu cerita sehingga sebuah kisah sejarah tidak kaku dengan data-data semata. Sejarah dikatakan sebagai seni karena seorang sejarawan membutuhkan :
A. INTUISI
Yaitu kemampuan untuk mengetahui dan memahami sesuatu secara langsung mengenai suatu topik yang sedang diteliti.
B. IMAJINASI
Diperlukan oleh sejarawan untuk membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, serta apa yang akan terjadi. Sejarawan dituntut untuk bisa membayangkan situasi yyang kondisi pada masa lampau yang kemudian dituangkan dalam penulisan sejarah.
C. EMOSI
Sejarawan juga dituntut untuk dapat mengolah unsur emosionalnya. Tujuannya untuk menumbuhkan rasa empati.
D. GAYA BAHASA
Merupakan ciri khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan.
3. PERIODISASI, KRONOLOGI, DAN KRONIK
Periodisasi adalah penentuan pemenggalan kurun waktu yang akan diteliti dan didasarkan pada alasan-alasan tertentu yang rasionall dan ilmiah yang erat kaitannya dengan permasalahan yang hendak diteliti. Periodisasi Sejarah Indonesia yang lazim dipakai adalah :
1. Jaman Prasejarah, membicarakan kehidupan manusia purba sebelum adanya tulisan.
2. Jaman Kuno, membicarakan masa perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha.
3. Jaman modern, yang berlangsung sejak masa perkembangan islam di Indonesia hingga kini.
KONSEP PERIODISASI SEJARAH INDONESIA
( MENURUT PARA AHLI)
A. Prof. Dr. Soekanto
Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut :
  1. Masa pangkal sejarah ( sampai tahun 0);
  2. Masa Kutai-Tarumanegara (0 -600);
  3. Masa Sriwijaya-Medang-Singasari (600 – 1300);
  4. Masa Majapahit (1300-1500);
  5. Masa Kerajaan-kerajaan Islam (1500-1600);
  6. Masa Aceh – Mataram- Makassar (1600-1700);
  7. Masa Pemerintahan asing (1700-1945), yang meliputi:
  • Zaman Kompeni (1602-1808)
  • Zaman Daendels (1808-1811)
  • Zaman British Government (1811-1816)
  • Zaman Nederlands-Indie (1816-1942)
  • Zaman Nippon (1942-1945)
B. Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Prasejarah
2) zaman Kuno, meliputi :
  • Masa Kerajaan-kerajaan Tua
  • Masa Sriwijaya (Abad ke- 7 – Abad ke-14)
  • Masa Majapahit ( Abad ke- 14 – abad k-15)
3) Zaman Baru, meliputi :
  • Masa Aceh, Mataram, Makassar, Ternate/Tidore ( Abad ke – 16)
  • Masa Perlawanan terhadap Imperialisme Barat ( Abad ke-19)
  • Masa Pergerakan Nasiona ( Abad ke-20)
  • Masa Republik Indonesia ( Sejak 1945)
Kronologi adalah urutan peristiwa yang dimulai dari peristiwa yang paling awal terjadi sampai yang terakhir terjadi. Secara harfiah, kronologi adalah ilmu tentang waktu. Kronologi sejarah dapat disusun berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadi peristiwa sejarah.
Kronik adalah catatan kejadian-kejadian secara singkat dari waktu ke waktu secara berurutan.
4. KEGUNAAN SEJARAH
Secara sederhana, Louis Gotschalk membagi kegunaan sejarah dalam 4
bagian yaitu :
1. Rekreatif, artinya dengan membaca atau mempelajari sejarah, kita seolah-olah dibawa berpetualang menembus dimensi ruang dan waktu. Tanpa beranjak dari tempat, kita dibawa oleh sejarah untuk menyaksikan peristiwa-peristiwa yang jauh dari kita yang mungkin saja kita tidak tahu tempatnya atau kita tidak pernah ikut menyaksikan kejadian tersebut.
2. Inspiratif, dalam hal ini suatu karya sejarah dapat memberikan inspirasi kepada para pembacanya atau yang mempelajarinya.
3. Instruktif, bermaksud memberikan pelajaran mengenai suatu keterampilan atau pengetahuan ( pengajaran ) tertentu misalnya pengetahuan tentang pembangunan Borobudur.
4. Edukatif, berguna untuk mendapatkan kearifan dari masa lampau untuk melangkah ke masa depan. Contoh adanya slogan “jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Menurut Travelyan belajar sejarah mempunyai 3 kegunaan antara lain :
a. Ilmiah yaitu berupa pengumpulan fakta dan penyaringan bukti.
b. Imajinatif yaitu menyeleksi dan mengkategorikan fakta yang telah dikumpulkan dan mengambil satu kesimpulan
c. Sastra yaitu penyajian hasil ilmu dan daya angan dalam bentuk yang menarik.

Selasa, 22 Mei 2012

TUGAS SEJARAH KELAS X

Setipa siswa ditugaskan untuk mewawancarai siapa saja yang ditunjuk oleh siswa itu sendiri, lalu dibuat karya ilmiah sesuai apa yang telah diwawancarai.....
tugas paling lambat satu minggu dari sekarang

Rabu, 02 Mei 2012

Usaha Buka Warung Kelontong

Jutaan Rupiah dari kamar 9 m2
Usaha toko kelomtong kelihatannya sepele. Namun, bila dikelola dengan baik, hasilnya lebih dari lumayan.
Ditoko kelontong, semua barang yang menyangkut kebutuhan hidup sehari-hari dan harganya terjangkau, bisa dijual. Usaha ini bisa dilakukan di rumah dengan modal relatif kecil dan tidak membutuhkan keahlian khusus.
Perputaran barang atau Inventory Turn Over (ITO) untuk setiap barang tentu berbeda-beda. Ada barang yang sangat cepat laku seperti minyak goreng, ada juga yang lambat seperti materai.
Namun, kalau menggunakan rata-rata ITO, usaha ini biasanya dihitung selama 10 hari . Hal ini berarti omzet perhari sebesar 10 % dari persediaan barang. Jika persediaan barang sejumlah Rp 5 juta, maka omzet sekitar Rp 500.000,- perhari. Keuntungan kotor yang diambil sekitar 10% dari harga pokok. Jika omzetnya Rp 500.000/hari maka keuntungan kotor mencapai Rp50.000 sehingga dalam satu bulan akan diperoleh keuntunga sebesar Rp1,5 juta.
Modal yang dibutuhkan bagi usaha ini tidak besar. Untuk usaha awal dibutuhkan modal sekitar Rp 6,3 juta. Rinciaannya Rp5 juta untuk persediaan barang(modal kerja), Rp 1juta untuk etalase, sedangkan sisanya untuk sewa tempat dan biaya operasional lainnya.
Untuk mencoba usaha ini,sebaiknya dipilih lokasi yang padat penduduk dan tidak ada toko sejenis dalam radius 50 meter. Jika diasumsikan satu rumah rata-rata 50 meter persegi, maka akan ada calon konsumen sekitar 150 rumah. Seandainya bisa melayani 100 rumah dan setiap rumah membelanjakan sekitar Rp 5000 perhari berarti omzet yang terkumpul Rp 500.000 per hari. Ini memang hanya perhitungan kasar.
Frekuensi belanja (kulakan) sebaiknya 2 – 3 hari sekali. Dengan sistem ini barang yang terjual belum terlalu banyak dan uang yang terkumpul sudah cukup untuk memadai untuk dibelanjakan lagi. Jangan coba-coba menaikkan harga atau berbeda harga dari toko sejenis, karena hal ini akan menyebabkan konsumen lari.
Analisa Keuntungan
Usaha Toko Sederhana
Kebutuhan modal awal
A. Investasi
Etalase Rp. 1.000.000 (Penyusutan selama 24 bulan = Rp 41.700/bl)
B. Modal Kerja Rp. 5.000.000
C. Biaya Operasional per bulan :
o Sewa tempat Rp. 150.000
o Tenaga kerja Rp . 75.000
o Transport Rp. 75.000
o Lain-lain Rp. 25.000 +
Total Biaya Operasional Rp. 325.000
D. Total Modal Awal (A+B+C)= RP. 6.325.000 -
Analisa keuntungan.
E. Pendapatan perbulan
Omzet Rp. 500.000 x 30 hari = Rp. 15.000.000
Keuntungan kotor 10 % x Rp. 15.000.000 = Rp 1.500.000
F. Keuntungan bersih E – (C+A)
Rp.1.500.000 – (Rp. 325.000 + Rp. 41.700) = RP 1. 133.300

Riset: Perempuan Akses Internet untuk 'Ngerumpi'

Wednesday, 02 May 2012, 22:00 WIB
Riset: Perempuan Akses Internet untuk 'Ngerumpi'
Ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Hasil riset menyebutkan 70 persen pengguna internet adalah perempuan, namun mereka melakukan aktivitasnya di media sosial internet lebih sebagai kepanjangan tangan dari hobinya "ngerumpi", kata ilmuwan Prof Dr Siti Musdah Mulia.
"Perempuan menggunakan media sosial untuk 'chatting', sampai membeli barang-barang," kata Anggota Komisi Kebudayaan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) tersebut pada Temu Kerja AIPI mengenai Pemelekan Sains yang dipimpin oleh Ketua Komisi Ilmu Pengetahuan Dasar AIPI Prof Dr Mien A Rifai di Jakarta, Rabu (5/2).
Musdah menyayangkan kenyataan bahwa meningkatnya pengetahuan dalam teknologi ternyata tidak meningkatkan produktivitas tetapi sebaliknya membuat para perempuan tidak produktif karena mengesampingkan pekerjaannya demi kesibukannya "ngobrol" di depan layar komputer.
Alih-alih meningkatkan sikap kritis, ujar aktivis perempuan itu, yang muncul malahan sikap narsis dengan menuliskan status-status yang berpusat tentang dirinya, sikap konsumtif membelanjakan uangnya untuk berbagai barang di media sosial serta sikap hedonis yang seperti kecanduan media sosial.
Sementara itu, pembicara lainnya, falsafawan Dr Mitha Budiarto membahas mengenai sejumlah riset yang menyebut penggunaan internet dalam kegiatan belajar-mengajar yang mulai marak dewasa ini ternyata justru menciptakan keterasingan dan kesendirian di kalangan siswa yang belajar.
"Ketika mahasiswa makin sering belajar secara online, ini membuat mereka hanya menghadapi dunia virtual yang semu dan mengikis hubungan sosial yang seharusnya terjalin dalam aktivitas belajar-mengajar di dunia nyata," katanya.
Dikatakannya, dalam "cyberspace" sifat-sifat manusia sebagai makhluk bertubuh dikesampingkan, selain itu ruang kelas, tatap muka dan bahasa tubuh yang menciptakan berbagai pengalaman kepada mahasiswa dihilangkan dan menggantinya dengan suasana yang seragam melalui layar komputer, "keyboard" dan "mouse".
"Bagaimana mengambil keputusan cepat, belajar berempati, belajar hidup dalam dunia persaingan, mengantisipasi rasa tak percaya diri dan mengelola rasa takut untuk membangun kedisiplinan, semua itu dipelajari dari dunia nyata," katanya.
Redaktur: Yudha Manggala P Putra
Sumber: Antara

Rabu, 18 April 2012

syair

syair kumpulan