BAB II. PERADABAN AWAL MASYARAKAT DI DUNIA YANG BERPENGARUH TERHADAP PERADABAN INDONESIA
1. PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS.
Berdasarkan hasil penggalian yang dilakukan oleh RD Bannerji dan Sir Jhon Marshall tahun 1922 di kota Mohenjodaro dan Harappa ditemukan antara lain:
1. Dua buah patung yang coraknya berbeda yaitu :
a· Patung laki-laki sebatas dada
b. Patung seorang penari
2. Terdapat bekas bangunan rumah bertingkat yang sudah beberapa kali mengalami kehancuran ( 6 – 7 lapis)
3. Ditemukan meterai yang berfungsi sebagai hiasan keagamaan dan dianggap mempunyai kesaktian
4. Ditemukan patung Dewi Ibu / Dewi Kesuburan
5. Bangsa yang mendiami daerah tersebut adalah suku DRAVIDA yang pada tahun 1500 SM diserbu oleh suku bangsa ARYA ( Indo German ) sehingga suku asli terdesak ke Selatan yaitu dataran tinggi Dekhan
6. Mengenal ajaran Karma Samsara
2. PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING ( HOANGHO )
Kepercayaan masyarakatnya adalah
Polytheisme ( Percaya pada banyak Dewa) seperti : Dewa Angin, Dewa
Hujan, Dewa Langit, dewa Bumi, Dewa sungai dsb. Kehidupan masyarakatnya
bercocok tanam dengan memanfaatkan aliran sungai Kuning seperti ;
gandum, padi, jagung, Teh dan kedelai. Karena daerahnya yang subur
menjadi pusat perhatian bangsa Asia Tengah ( Mongol ) sehingga berlaku
hukum tantangan dan jawaban. Tantangannya yaitu : Bangsa-bangsa ganas di
asia Tengah selalu memusatkan perhatiannya pada lembah sungai Kuning
yang subur. Jawabannya : Karena serangan yang terus menerus maka kaisar
China membangun tembok besar ( The Great Wall Of china ) panjangnya : 2000 mil, Lebar : 5 meter, dan tingginya : 11 meter.
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou
hubungan antara daerah satu sama lain belum lancer sehingga tugas
pengawasan di daerah diserahkan pada para bangsawan rendahan ( Vazal ).
Untuk membalas kebaikan mereka maka kaisar memberikan pinjaman tanah
yang pada akhirnya melahirkan system Feodal. Selain itu terdapat ajaran
filsafat Kong Hu Chu yang pada prinsipnya adalah pembinaan kehidupan
yang selaras dengan alam, keluarga dan leluhur. Ajaran ini lahir karena
terjadi pertentangan antara para vazal dan manusia terlena dengan urusan
keduaniaan. Juga lahir ajaran Taoisme oleh Laotze yang mengatakan bahwa
ada kekuatan gaib yang mengatur keadilan dan ketertiban di alam semesta
yang disebut TAO. Keadilan dan ketenteraman akan tercapai apabila orang
akan tunduk pada ajaran TAO.
3. PERADABAN LEMBAH SUNGAI TIGRIS DAN EUFRAT
( MESOPOTAMIA )
Wilayahnya
sangat subur karena diapit oleh dua sungai besar yaitu Tigris dan
Eufrat. Mata pencaharian penduduknay adalah pertanian ( Enjelai dan
jewawut ), Peternakan ( domba, lembu dsb ) dan perdagangan ( antara Laut
tengah, India, Asia Tengah, Teluk Persia dan laut Merah ).
Kepercayaan masyarakatnya Polytheisme, seperti : Dewa
Air ( Enki ), Dewa langit ( Anu ), Dewa Bumi ( Enlil ), dewa Api dan
dewa Kesuburan ( Marduk ). Khusus untuk dewa Marduk dibuatkan patung
wanita yang menggambarkan dewi kesuburan dan dibuatkan Ziggurat (bangunan dari tanah liat yang dibangun di atas gundukan tanah ). Dalam bidang lain mereka mengenal :
· Tulisan Paku pada lempengan batu tentang UU Hammurabbi yang berisi 280 pasal · Dalam bidang astronomi mengenal khatulistiwa dibagi menjadi 3600 mengenal bintang dan planit ·
. Mengenal system kalender berdasarkan perhitungan bulan
· Mengenal pembagian waktu ( jam, menit, detik ) dan menghitung dengan satuan 60-an ( sixagesimal ).
Bangsa yang mendiami daerah ini adalah bangsa Sumeria lalu di kalahkan
oleh suku Amoria dari Indo German dan mendirikan kerajaan Babylonia I
dengan raja Hammurabbi. Tahun 750 SM dikalahkan oleh bangsa Assyria
dengan raja Ashurbanipal. Tahun 612 SM bangsa Assyria dikalahkan oleh
bangsa Kaldea yang membangun kerajaan Babylonia II dengan raja
Nebukadnezar. Tahun 536 SM menjadi rebutan bangsa Media dan Persia yang
dimenangkan oleh Persia. Persia memerintah di atas wilayah Mesopotamia
yang subur dengan raja I R Cyrus ( 550 SM ) dilanjutkan oleh Darius
Agung 521-485 SM ).
4. PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL
Corak
kehidupan masyarakatnya agraris dengan hasil utamanya adalah gandum dan
kapas. Kepercayaan masyarakatnya adalah Polytheisme seperti Dewa RA (
matahari ), dewa Bulan ( Amon ) lalu disatukan menjadi dewa AMON RA.
Untuk memuja dewa ini dibuatkan Obelisk ( Tugu batu runcing berbentuk
segitiga yang dihiasi dengan tulisan gambar ) juga percaya pada dewa
Thot ( pengetahuan ), dewa Anubis( kematian ), Osiris ( pengadilan ),
Issis ( dewa Sungai Nil ), Dewa Apis berbentuk sapi, Dewa Ibis berbentuk
burung. Mereka juga percaya pada roh-roh leluhur yang akan mengubah
bentuk pemakaman menjadi pengawetan mayat ( MUMMIA ) yang disimpan dalam
Pyramida. Dalam Pyramida terdapat patung singa berkepala manusia (
Sphinx ). Dalam bidang lain , selain pengawetan mayat juga mengenal
penguburan mayat dengan cara jongkok, mengenal tulisan gambar, mengenal
ilmu perbintangan dan system kalender. Dalam bidang pemerintahan
dipimpin oleh Fir’aun ( Pharaos ) yang dipuja sebagai Tuhan. Rakyat
harus taat dalam membayar pajak dan wajib kerja untuk pengabdian
terhadap Fir’aun. Namun pada akhirnya Fir’aun dianggap sebagai manusia
biasa dan kepercayaan mereka monotheisme dengan dewa Matahari sebagai
dewa yang tunggal.
5. PERADABAN BACSON – HOABINH
Hasil Kebudayaan Bacson Hoabinh ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara. Menurut CF Gorman
bahwa penemuan alat darii batu banyak ditemukan di Vietnam bagian Utara
yaitu di daerah Bacson pegunungan Hoabinh. Juga ditemukan alat serpih,
batu giling dari berbagai ukuran, sedangkan di gua Xom Trai ditemukan
alat dari batu yang sudah diasah pada sisi yang tajam. Di Indonesia
alat-alat batu dari kebudayaan Bacson Hoabinh banyak ditemukan di
Sumatera ( Lhokseumawe dan Medan ), Jawa Tengah ( Lembah Bengawan Solo
), Sulawesi Selatan ( Cabbenge ), Semenanjung Minahasa, Flores Maluku
Utara dsb.
F . KEBUDAYAAN DONGSON
Kebudayaan
ini berasal dari Vietnam Utara, hasil kebudayaannya adalah alat-alat
dari logam ( jenis Perunggu ), misalnya Nekara buatan Indonesia tapi
bergaya Dongson (Nekara jenis Heger I memiliki banyak kesamaan dengan
Nekara yang paling bagus dan paling tua dii Vietnam). Sementara itu
hasil kebudayaan yang banyak ditemukan didaerah Dongson berupa alat-alat
rumah tangga, miniatur nekara, genta, kapak corong, cangkul bercorong,
mata panah dan mata tombak bertangkai/bercorong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar